Kanker Pankreas, Paling Mematikan dan Sulit Dideteksi

Minggu, 13 November 2011


Nama : RINANDA NUR RIZKI
Kelas : 2KA21
NPM : 15110979

Kematian Steve Jobs, pendiri dan bekas CEO Apple Inc diduga karena kanker pankreas yang diidapnya sejak 2004.  Kanker Pankreas adalah kanker paling mematikan dan terganas yang sulit dideteksi sejak awal.Seringkali penderita didiagnosis dalam keadaan terlambat setelah timbul berbagai komplikasi yang berat.

Steve Job ternyata ternyata tidak hanya memiliki kanker, tapi dia juga melawan gangguan sistem imun setelah transplantasi hati.Steve juga menjalani terapi alternatif untuk kankernya dan berusaha mengurangi penderitaan tumornya dengan diet. Selain itu terapi alternatif lain yang dilakukan adalah untuk terapi hormon berbasis radiasi. Steve termasuk penderita kanker pankreas yang dapat bertahan lama. Rata-rata pasien kanker pankreas bisa bertahan hanya lima bulan. Seperti aktor film Ghost Patrick Swayze yang hanya bertahan 20 bulan dari diagnosa kankernya. Steve menjalani operasi pertamanya mengangkat kanker di pankreas, kemudian beberapa tahun kemudian kanker tersebut telah menjalar ke luar pankreas .Salah satunya menyerang hati yang akhirnya melakukan melakukan transplantasi hati.Namun hal ini tidak terlalu menolong nyawanya.

Kanker Pankreas
Kanker pankreas merupakan salah satu jenis kanker yang paling mematikan.Penyakit ini sangat agresif, menyebar cepat dan sering tak terdiagnosis hingga stadium akhir. Kanker  ganas ini merupakan penyebab utama keempat kematian di Amerika Serikat. Kanker pankreas tercepat penyebarannya di Amerika Serikat. Hanya sekitar 4 persen pasien yang bisa bertahan hidup selama lima tahun dari diagnosa pertama. Setiap tahun sekitar 44 ribu kasus baru terdiagnosa di Amerika Serikat dan 37 ribu orang meninggal karena penyakit ini. Setiap tahun, sebanyak 43.000 orang Amerika didiagnosa menderita penyakit itu, dan 95 persen meninggal dalam lima tahun.
Pankreas adalah kelenjar yang berbentuk tube, sekitar 15 cm yang terletak di perut bagian belakang.Tugas utamanya bagi tubuh manusia adalah menghasilkan enzim yang membantu usus memecah makanan, dan memproduksi hormon yakni insulin yang membantu regulasi gula darah. Pankreas terdiri dari dua kelenjar: kelenjar eksokrin yang memproduksi enzim pemecah lemak dan protein dan kelenjar endokrin yang membuat hormon seperti insulin mampu mengatur kadar gula dalam darah.
Kanker pankreas adalah neoplasma yang terjadi pada kelenjar pankreas.Klasifikasi terbagi menjadi kanker endokrin dan kanker eksokrin seperti adenokarsinoma, karsinoma adenoskuamus, karsinoma SRC, karsinoma hepatoid, karsinoma koloid, karsinoma tidak terdiferensiasi, karsinoma UOGC. Pada umumnya, kanker pada pankreas akan meningkatkan plasma sitokeratin-7, 8, 13, 18, 19, CEA, CA-19.9, 125, B-72.3, DUPAN-2 dan musin-1, 3, 4, 5AC, dan klaudin-4, 18, protein S-100, dan mesotelin yang terikatglycosylphosphatidyl-inositol; dengan ekspresi HLA CD44<sup+, CD24+ ESA+.
Pada Panc-1, BMP-4 menginduksi EMT dan peningkatan aktivitas lesi duktular pankreatik serta adenokarsinoma duktular pankreatik.[2] BMP-2, BMP-4 menginduksi MMP-2 dan aktivitas Panc-1, BMP-7 meningkatkan aktivitas tersebut. Pada kasus adenokarsinoma pankreatik, ekspresi BMP-2, BMPR-2 dan ALK3 mRNA menentukan daya tahan paska bedah. Penelitian terakhir menunjukkan peran asam retinoat untuk meredakan simtoma adenokarsinoma tersebut
Jenis kanker pankreas paling umum terjadi di kelenjar eksokrin yang disebut adenokarsinoma pankreas.Sedangkan kanker pada kelenjar endokrin disebut karsinoma pankreas neuroendokrin atau tumor islet sel masih langka ditemukan.  Adenokarsinoma pankreas sangat agresif dan kerap suda menyebar ke seluruh tubuh saat terdeteksi.Pengobatan yang paling banyak dilakukan bersifat kuratif, yaitu operasi, radiasi, kemoterapi atau gabungan beberapa pengobatan sekaligus.

Penyebab dan Gejala
Sampai saat ini penyebab dari kanker pankreas belum diketahui dengan pasti.Faktor genetik diduga berperan meskipun bukan faktor yang utama.Sistem ketidakseimbangan faktor pertumbuhan sel dan imunologi tampaknya sedang diteliti sebagai penyebab terjadinya gangguan itu. Seperti kasus kanker pada umumnya, karsinogen tercetus oleh sinergis multi faktor antara lain kebiasaan merokok, urangnya asupan sayur dan buah, kegemukan, diabetes melitus, Pankreatitis kronis, Infeksi Helicobacter pylori dan Gingivitis
Penelitian baru mengatakan tidak ada tanda jelas bahwa makan daging berpengawet seperti ham, daging asap atau hot dogs bisa meningkatkan kemungkinana menderita kanker pankreas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mungkin kasusnya, karena pengawet yang digunakan untuk mengawetkan, nitrat dan nitrit, menyebabkan tumor pada hewan percobaan.
Kanker ganas ini sebetulnya dapat ditangani dengan baik ditemukan di tahap awal. Namun kesulitan mendiagnosa dalam tahap awal seringkali dijumpai.Pada tahap awal kanker tidak terasa gejala apapun. Akan tetapi seiring dengan semakin besarnya pertumbuhan kanker maka  akan terasa nyeri di perut bagian atas kiri yang menyebar ke belakang
Ada beberapa gejala kanker pankreas, di antaranya nyeri di bagian perut, punggung, atau keduanya.Berat badan berkurang drastis akibat kehilangan nafsu makan, anoreksia dan kembung.  Penderita juga sering mengalami diare dengan kandungan lemak dalam feses (steatorrhea).  Pada penderita diabetes, mungkin disertai dengan penurunan berat badan drastis, mual, serta kulit menguning.Semakin banyak gejala spesifik ditemukan dalam diagnosis, kemungkinan besar kanker pankreas semakin tinggi.
Bila mengalami beberapa gejala awal tersebut, disarankan segera menjalani pemeriksaan lebih lengkap untuk memastikan adanya penjakit kanker pankreas sejak dini.  Pemeriksaan USG, dapat mengetahui kondisi batu empedu, gejala serupa pankreas atau tumor. Untuk memastikan adanya kanker pankreas dapat dilakukan dengan pemeriksaan Computed Tomography (CT).
Pengobatan dan Pencegahan
Pengobatan tergantung tahapan penyakit yang terjadi. Pengobatan kanker pankreas berupa pembedahan, kemoterapi dengan atau tanpa terapi radiasi untuk mengurangi kemungkinan kanker akan kembali kambuh atau dilakukan terapi adjuvant.
Penderita kanker pankreas yang menjalani operasi, probabilitas hidup dalam 5 tahun adalah 20-30 persen.Jika saat operasi, kelenjar getah bening ditemukan mengandung kanker, maka probabilitas yang hidup dalam 5 tahun menurun sampai 10 persen.
Kemoterapi setelah operasi pengangkatan kankeer pankreas cenderung meningkatkan probabilitas hidup dalam 5 tahun, tetapi hanya sekitar 10 persen.Namun bagi pengidap kanker stadium lanjut jarang melewati tahun ketiga.Bagi pengidap metastatik, kesempatan hidup selama satu tahun kurang dari 20 persen bagi mereka yang menjalani kemoterapi dan kurang dari 5 persen bagi yang memilih untuk tidak menerima kemoterapi.
Sampai saat ini masih belum ditemukan tindakan pencegahan kanker pankreas. Tetapi pengendalian faktor risiko seperti merokok, penanganan diabetes dengan baik  serta membatasi asupan alkohol yang berlebihan diyakini dapat mencegah penyakit mematikan ini. Sehingga pencegahan terbaik kanker pankreas dan kanker lainnya, adalah menghindari rokok, menghindari obesitas, dan menerapkan kebiasaan pola makan yang baik dan benar. Sebaiknya pada usia tertentu membatasi asupan makanan berlemak, dan banyak dari produk hewani ini juga mengandung nitrit dan garam nitrat.













0 komentar:

Posting Komentar

Pages