cyber citizen

Senin, 29 November 2010

Nama        : Rinanda Nur Rizki
Kelas         : 1KA21
NPM          :15110979
cyber citizen

            Situs jejaring sosial kalau menurut saya adalah sebuah wabsite tempat semua orang baik dari seluruh dunia atau dari Indonesia saja berkumpul untuk saling bicara, saling memberi informasi, dan saling berbagi satu sama lain. Contoh situs jejaring sosial di dunia pada umumnya dan khusunya di Indonesia sangat banyak, namun saya akan mengambil satu contoh situs jejaring sosial yang sangat terkenal yaitu Facebook.
             Sebelum kita membicarakan Facebook lebih jauh lebih baik kita melihat apakah facebook itu dan sedikit sejarah mengenainya yang saya kutip dari crunchbox.com. Facebook adalah salah satu situs jaringan sosial terbesar di dunia dengan pengguna mencapai 500 juta orang lebih. Facebook didirikan oleh Mark Zuckererg pada tahun 2004 bulan Febuari sebagai jaringan eksklusif untuk mahasiswa Harvard. Itu(Facebook) merupakan sebuah sukses besar: dalam 2 minggu 50% sekolah diwilayah Boston memulai permintaan terhadap jarngan Facebook. Zuckerberg segera merekut teman-temannya Dustin Moskowiz dan Chris Hughes untuk membantu membangun jaringan Facebook, dan dalam waktu 4 bulan Facebook menambah lagi jaringan untuk 30 perguruan tinggi.
            Ide asli untuk istilah Facebook berasal dari SMA Zuckerberg dul (Philips Exeter academy). Facebook Exeter disebarkan keseluruh murid untuk dapat saling mengenal teman sekelasnya pada tahun tersebut. Bentknya adalah berupa buku sampai Zuckerberg membawanya kedalam internet.
            Di Indonesia, Facebook digunakan sebagai sarana untuk berteman, ngobrol, dan berteman, sampai dengan penyalahgunaannya. Oleh karena itu maka saya akan membahas sisi posotif dan negatif dari facebook
Sisi Positif Facebook
 Semua hal di dunia pasti memiliki kedua belah sisi baik positif maupun negatif. Begt juga halnya dengan Facebook yang memiliki sisi positif dan negatif. Pertama-tama saya akan membahas Facebook dari sisi Positif. Berikut ini adalah poin-poin positif dari Facebook :
*      Tempat berbagi informasi
*      Tempat berkumpul dengan teman lama
*      Tempat mencari teman baru
*      Tempat pemasangan iklan



Tempat berbagi informasi
Facebook merupakan tempat berbagi informasi yang cukup efektif. Hal ini dikarenakan karena Facebook mempunyai fitur ang cukup canggih seperti auto-Update dan Realtime chatting. Disamping Facebook juga dapat menampung informasi yang terus Update sehingga orang lainpun dapat melihat informasi tersebut hanya dengan memiliki akun Facebook. Selain itu bagi pemilik akun Facebook yang malas login ke Facebook dapat mendapatkan Update dari akun lainnya seperti Yahoo, Twitter dll.
Dalam hal berbagi informasi Fungsi dari facebook ini termasuk hal yang positif. Hal ini dikarenakan facebook diakses semua orang sehingga informasi juga dapat diakses semua orang dan dapat diperbaharui setiap orang, setiap saat. Hal ini sangat baik karena selain informasi yang diberikan gratis juga prinsip dari informasi tersebut adalah untuk berbagi (Share without charge) tanpa biaya.
Tempat berkumpul dengan teman lama
             Mungkin anda dimasa SMP atau SMA mempunyai seseorang yang anda kasihi, namun sekarang orang itu entah dimana. Nah dengan Facebook anda dapat kembali menemukan sang cinta pertama anda. Sisi positif dari Facebook adalah anda dapat menyambung kembali tali silaturrahim yang mungkin sempat terputus dikarenakan anda kehilangan kontak , atau karena sebab apapun. Karena moto dari acebook sendiri adalah “Facebook membantu Anda terhubung dan berbagi dengan orang-orang dalam kehidupan Anda.”.
             Bertemu dengan teman lama adalah hal yang sangat menyenangkan, apalagi jika bertemu orang yang sangat anda cintai. Namun jika terhalang jarak pasti seseorang akan berfikir 2 kali untuk bertemu. Namun dengan Facebook anda tidak perlu pikir lagi, karena anda dapat ngobrol dengan Facebook tanpa perlu bertemu dengan orangnya.
Tempat mencari teman baru
             Dengan Facebook anda dapat terhubung dengan teman baru baik di Indonesia ataupun dibelahan bumi yang lain. Bagi anda yang suka mencari teman Facebook lah tempat yang tepat.
             Tempat mencari teman menurut saya hal yang positif dikarenakan hal tersebut dapat memperluas wawasan pergaulan kita sehingga kita tidak menjadi katak dalam tempurung. Dengan bergaul dengan orang lain kita dapat mengetahui adat istiadat mereka, kebiasaan mereka, tradisi, pola pikir, serta banyak hal yang dapat kita ketahui dengan bergaul dengan orang lain. Dengan bergaul juga kita dapat membentuk jaringan kerja dan kemitraan.
             Sewaktu saya masih SMA saya pernah diberitahukan oleh guru saya sebuah wejangan yang bunyinya kurang lebih sebagai berikut “Kamu ketika sudah kuliah, maka kamu usahakan mempunyai banyak teman. Karena jika kamu punya banyak teman, maka kamu mempunyai banyak jaringan. Karena ika kamu selesai kuliah nanti, maka mungkin kamu akan sulit mencari pekerjaan dan temen-teman lamamulah yang dapat membantumu”.
             Jadi intinya pada bagian ini adalah Facebook membantu mengasah kemampuan anda dalam ber-social networking. Kemampuan inilah yang dapat membantu anda menjemput masa depan anda yang lebih baik selain kemampuan anda yang anda pelajari di kampus (Hardskill). Softskill sekalipun erperan sedikit dalam kehidupan namun hal itu (softskill) adalah hal yang essensial. Maksudnya Softskill sekalipun tidak diajarkan dan materinya sedikit namun sangat diperlukan. Hal itu dikarenakan Softskill berfungsi sebagai backup atas Hardskill yang kita punya. Tanpa Softskill maka Hardskill yang kita punya tak akan mempunyai dampak yang banyak, karena kita tidak dapat emanfaatkannya secara maksimal.
Tempat promosi iklan
             Facebook menjadi salah satu tempat yang cocok untuk memasang iklan. Hal ini dikarenakan anggota Facebok yang banyak dan juga siapapun dapat membuat iklan yang anda buat. Saya memasukan hal ni sebagai hal yang positif dikarenakan jika anda seorang mahasiswa dan sudah mempunyai sebuah produk, maka anda dapat memasarkannya kepada ornag lain melalui Facebook. Hal ini sangat menguntungkan karena banyak orang yang menggunakan akun Facebook sehingga iklan Yng anda buat dapat dengan mudah terlihat oleh banyak orang.
             Hal ini saya masukkan kedalam hal positif karena hal tersebut dapat menjadi pelajaran yang berguna bagi kita semua dimasa depan. Dalam hal mempromosikan produk, maka seseorang dituntut keberaniannya untk mempromosikan produk tersebut. Dan hal itu masuk ke arah softskill lagi. Karena agar ora lain tertarik untuk membeli barang yang dijual maka kepandaian merangkai kata lah yang dibutuhkan. Selain merangkai kata, kepandaian meyakinkan orang juga diperlukan untuk membuat orang lain membeli produk tersebut.
Dari uraian di atas erlihat bahwa kebakan dari acebook terdapat pada hal socal networking. Bagi seorang mahasiswa social-Networking sangatlah penting untuk karir dimasa depannya. Hal tersebut karea social-Networking membantu mahasiswa melatih kemampuannya yang tidak diajarkan dalam pertemuan di kampus ataupun dalam pelajaran lainnya. Social-Neworking melatih kemampuan softskill mahasiswa gar dapat berkembang.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa softskill berfungi sebagai backup seorang mahasiswa disamping hardskill yang ia miliki. Jika mahsiswa memiliki hardskill yang cukup, namun softskill nya tidak mendukung, maka bisa kemungkinan si mahasiswa tersebut sult mendapat pekerjaan. Hal ini disebabkan mahasiswa yang mempunyai hardskill memiliki kemampuan atas bidangnya, namun jika ia tidak memiliki softskill, maka kehardskill yang ia punya tak bisa ia perlihatkan dengan baik karena softskill yang ia punya.
Kembali lagi ke masalah Facebook yang tadi, uraian di atas baru memperlihatkan sisi baik dari Facebook. Sekarang yang akan dibahas berikutnya adalah sisi negatif dari Facebook.
Mungkin sebagian besar orang menganggap Facebook adalah penyebab meningkatnya angka kriminalitas di Indonesia. Namun kebenaran dari peryataan tersebut masih belum bisa di buktkan. Berikut ini adalah sisi negatif dari adanya Facebook bagi pelajar dan remaja dan anak :
*      Tak acuh pada sekitarnya
*      Kurang sosialisai dengan lingkungan
*      Boros uang
*      Mengganggu kesehatan
*      Berkurangnya waktu belajar
*      Kurang perhatian untuk keluarga
*      Tersebarnya data pribadi
*      Mudah menemukan hal berbau pornografi
*      Rawan terjadi perselisihan
*      Rawan penipuan

Tak acuh pada sekitarnya
             Bagi sorang yang sudah kecanduan Facebook terlalu asyik dengan dunianya sendiri sehingga tidak peduli dengan oran lain disekitar lingkungannya dan lingkungannya sendiri. orang yang telah kecanduan facebook sering mengalami hal ini. Tidak peduli dengan lingkungan sekitar, dunianya berubah menjadi dunia facebook. Dalam kasusu ini orang yang enggan untuk memperdulikan orang dan lingkungan sekitar sering disebut apathis. Terkadang juga disebut sebagai sikap Anti Sosial bagi beberapa orang.
             Sikap inilah yang dapat membuat kemampuan softskill seseorang menurun. Hal ini karena seseorang yang hanya duduk didepan komputer atau hanya membayangkan tentang Facebook sering enggan untuk mengetahui keadaan sekitar. Sehinga yang ada dalam pikirannya hanyalah Facebook’
Kurang sosialisai dengan lingkungan
Ini dampak dari terlalu sering dan terlalu lama bermain facebook. Ini cukup mengkhawatirkan bagi perkembangan kehidupan sosial si anak. Mereka yang seharusnya belajar sosialisai dengan lingkungan justru lebih banyak menghabiskan waktu lebih banyak di dunia maya bersama teman teman facebooknya yang rata rata membahas sesuatu yang nggak penting. Akibatnya kemampuan verbal si anak menurun. Tentu yang dimaksud autis di sini bukan dalam arti yang sebenarnya. Pada anak yang belum mencapai umur 13 tahun sebaiknya jangan dulu diperkenalkan kepada Facebook atau kalau misalnya sudah mengenal Facebook paling tidak orang tuanya dapat mengawasi anaknya bermain Facebook.
Hal ini perlu dilakukan karena anak yang masih dibawah 13 tahun suka menganggap bahwa Facebook itu sama dengan dunia nyata dan teman yang dikenalnya adalah baik. Dalam hal ini peran orang tua selain pengawas juga sebagai timer. Maksudnya adalah bahwa orang tua harus memperhatikan sudah berapa lama anaknya bermain Facebook serta menyuruh anaknya jika sudah mulai melebihi jam mainnya.
Boros uang
Akses internet untuk membuka facebook jelas berpengaruh terhadap kondisi keuangan (terlebih kalau akses dari warnet). Dan biaya internet di Indonesia yang cenderung masih mahal bila dibanding negara negara lain (mereka sudah banyak yg garatis). Ini sudah bisa dikategorikan sebagai pemborosan, karena tidak produktif. Lain soal jika mereka menggunakannya untuk kepentingan bisnis. Dampak boros ini adalah dampak yang nyata bagi kebanyakan masyarakat Indonesia.
Selain boros bagi orang yang secara finansial mampu, Facebook juga boros bagi orang yang secara finansial kurang mampu. Hal tersebut diakibatkan bagi orang yang tidak punya koneksi internet di rumahnya sendiri akan terus main ke tempat yang namanya warnet. Bayangkan saja harga warnet di Jakarta untuk online rata-rata Rp.5000 per jam. Jika seorang anak main di warnet dengan lama main 2 jam selama 1 bulan maka biaya yang dihabiskan untuk internet saja bisa mencapai Rp.300.000 sebulan. Karena itu jelas Facebook bagi keluarga yang secara finansial kurang mampu merupakan sebuah pemborosan.
Mengganggu kesehatan
Terlalu banyak nongkrong di depan monitor tanpa melakukan kegiatan apa pun, tidak pernah olah raga sangat beresiko bagi kesehatan. Penyakit akan mudah datang. Telat makan dan tidur tidak teratur. Obesitas (kegemukan), penyakit lambung (pencernaan), dan penyakit mata adalah gangguan kesehatan yang paling mungkin terjadi. Selain penyakit lambung penyakit lain yang datang adalah penyakit mata yaitu Miopi, atau mata min. Miopi dapat terjadi karena mata melihat layar terus tanpa istirahat.
Berkurangnya waktu belajar
Ini sudah jelas, terlalu lama bermain facebook akan mengurangi jatah waktu belajar si anak sebagai pelajar. Bahkan ada beberapa yang masih asyik bermain facebook saat di sekolah. Ini menurut saya adalah dampak yang paling jelek untuk kecerdasan si anak. Jika waktunya dia sekolah namun di sekolah ia masih bisa OL (On-Line) maka kedatangannya ke sekolah tersebut bisa dibilang sia-sia. Hal ini terjadi karena hanya badannya saja yang ada di sekolah, namun jiwa dan pikirannya lagi ada di Facebook.
Kurang perhatian untuk keluarga
Keluarga di rumah adalah nomor satu. Slogan tersebut tidak lagi berlaku bagi para facebookers. Buat mereka temen temendi facebook adalah nomor satu. Tidak jarang perhatian mereka terhadap keluarga menjadi berkurang. Hal ini diakibatkan karena orang yang kecanduan Facebook umunya merasa bahwa keluargannya kurang menarik dibandingkan duniannya di Facebook. Sehingga si pecandu merasa bahwa keluarganya membosankan dan tidak perlu dipedulikan.
VII. Tersebarnya data pribadi
             Beberapa facebookers memberikan data data mengenai dirinya dengan sangat detail. Biasanya ini untuk orang yang baru kenal internet hanya sebatas facebook saja. Mereka tidak tahu resikonya menyebarkan data pribadi di internet. Ingat data data di internet mudah sekali bocor, apalagi facebook yang gampang sekali di hack! Hal tersebut memang benar adanya karena teman saya sendiri pernah mengalami kasusnya.
             Dengan mudahnya Facebook di Phising (Hack) maka masuknya konten yang tidak sesuai atau pun tidak Valid dengan yang kita muliki dapat dengan mudah terjadi (misal : video porno, foto pribadi, dll)
VIII. Mudah menemukan hal berbau pornografi
Mudah sekali bagi para facebookers menemukan sesuatu yang berbau porno dan esex esex. Karena kedua hal itu yang paling banyak dicari di internet dan juga paling mudah ditemukan. nah, inilah fakta tidak dewasanya pengguna intenet Indonesia. Hanya mengguankan internet untuk mencari konten "berlendir". Di facebook akan sangat mudah menemukan grup sex, grup tante kesepian, grup cewek (maaf) bispak dsb.
Menurut saya sendiri, hal ini adalah hal yang paling ditakutkan seorang ibu yang anaknya menjadi pecandu Facebook. Sebabnya adalah tidak lain karena sifat dari Facebook sendiri adalah berbagi (Share without Fee) sehingga siapapun yang masuk kedalam grup tersebut dapat melihat seluruh isi konten tersebut. Hal inilah yang perlu kita sadari dan perlu kita cegah kepada anak-anak kita.
IX. Rawan terjadi perselisihan
Tidak adanya kontrol dari pengelola facebook terhadap para anggotnay dan ketidak dewasaan pengguna facebook itu sendiri membuat pergesekan antar facebookers sering sekali terjadi.Contoh paling
fenomenal adalah kasusnya "Evan Brimob" beberapa waktu lalu. Kalao kamu nggak tahu Evan Brimob, beeuuh, ketinggalan berita nih..! Evan Brimob adalah seorang anggota kepolisian yang baru kenal facebook. Silakan dicari aja di google mengenai Evan Brimob dengan statementnya yang kontroversi: "Polisi nggak butuh masyarakat".
Ini adalah salah satu keburukan Facebook yang paling buruk. Maksudnya adalah karena Facebook seseorang dapat dianggap bodoh dan tidak tahu etika. Banyak pengguna Facebook yang tidak tahu etika menulis di situs yang sifatnya jejaring sosial. Yang perlu diperhatikan ketika menulis di situs jejaring sosial adalah jangan menulis hal berbau SARA, perkataan yang kurang sopan, bersifat menghina, berupa fitnah, dan masih banyak lagi larangan yang ada. Oleh karena itu maka kita harus berhati-hati menulis sesuatu di situs jejaring sosial karena situs tersebut bagaikan sebuah TV, yaitu dapat dilihat siapa saja dan dimana saja.
X. Rawan penipuan
Seperti media media lainnya, facebook juga rawan terhadap penipuan. Apalagi bagi anak anak yang kurang mengerti tentang seluk beluk dunia internet. Bagi si penipu sendiri, kondisi dunia maya yang serba anonim jelas sangat menguntungkan. Dampak buruk dari penipuan sendiri lebih besar kepada kerugian materil yang diderita apalagi bagi orang yang bisa dibilang awam. Oleh karena itu waspadalah jika anda gemar bermain di Facebook berhati-hatilah jika menemukan sebuah pengumuman yang sifatnya “Too Good To Be True”.
 Namun hal yang saya uraikan dari gen22.blogspot.com tadi masih dalam tingkatan untuk remaja dan anak. Secara umum dampak Facebook yang lebih besar adalah meningkatkan angka kriminalitas baik di Indonesia maupun di dunia. Berikut adalah daftar rentetan kejahatan yang menjadikan Facebook sebagai inangnya / sarana nya:
Napi Kelas Kakap Beraksi via Facebook
Inggris - Salah seorang narapidana paling berbahaya di Inggris menggunakan Facebook untuk membuat ancaman dan mengatur aksi kejahatan dari dalam penjara.
Narapidana bernama Colin Gunn tersebut mendekam di penjara karena terlibat kasus pembunuhan. Pria 42 tahun ini dianggap sebagai salah seorang pelaku kriminal paling berbahaya di Inggris.
Gunn mendapat hukuman penjara selama 35 tahun. Namun meski berada di dalam penjara, ia tidak berhenti beraksi. Melalui akun Facebook-nya, ia menebar ancaman dan mengatur aksi kejahatan. "Suatu hari nanti aku akan pulang. Aku tidak sabar melihat reaksi ketakutan orang-orang terhadapku," tulisnya dalam Facebook.
Dikutip detikINET dari News.am, Senin (1/2/2010), Gunn yang dijatuhi hukuman empat tahun lalu ini memiliki cukup banyak teman di Facebook, yakni 565 orang. Kini akun tersebut ditutup setelah keberadaannya diketahui aparat.
Sejatinya, di penjara Inggris telah berlaku larangan menggunakan ponsel atau menggunakan situs jejaring sosial. Namun entah bagaimana, Gunn ternyata tetap dapat mengutak atik Facebook.
(dikutip dari : detikinet.com)
Hinaan di Facebook Berujung Bunuh Diri
London - Seorang gadis asal Inggris, Holly Grogan, nekat bunuh diri. Orang tua korban menyalahkan situs jejaring Facebook sebagai penyebab kenekatan buah hatinya yang baru berusia 15 tahun itu.
Pasalnya, aksi maut Grogan yang bunuh diri dengan terjun dari jembatan diduga kuat adalah akibat pelecehan online yang dilakukan teman-temannya via situs jejaring. Pesan-pesan bernada hinaan diposting di account korban sehingga jiwanya tertekan.
Orang tua korban, Steve dan Anita pun memperingatkan akan bahaya pelecehan cyber. Chloe Davis selaku teman korban berkisah bahwa Grogan sebenarnya adalah seorang gadis yang ceria. Namun malangnya, ia jadi target ejekan oleh beberapa teman di sekolahnya.
"Gadis-gadis itu terus melecehkannya di Facebook dan meninggalkan komentar penghinaan," tukas Chloe seperti dilansir NYDailyNews dan dikutip detikINET, Selasa (22/9/2009).
Begitu parah hinaan yang datang sehingga akhirnya korban pindah sekolah. Namun di sekolah baru pun, ia tetap mendapat hinaan yang tak kalah kejam. Rupanya, orang yang mengejeknya di sekolah lama memberitahu kawannya di sekolah korban yang baru untuk meneruskan aksi jahat itu.
Ejekan bertubi-tubi ini diduga membuat korban tak kuat menanggungnya dan akhirnya memilih bunuh diri. Orang tua korban pun mengaku sangat kehilangan puterinya yang harus jadi korban pelecehan cyber.
(dikutip dari : detikinet.com)
Di Indonesia sendiri terjadi kasus penculikan yang cukup membuat miris dikarenakan Facebook. Berikut ini adalah beritanya. DV, anak umu 13 tahun ini siswi kelas delapan SMPN Jawa Barat hilang entah kemana. DV yang hilang sejak 05 oktober lalu sampai saat ini belum pulang, dan berdasarkan info yang disampaikan temannya dV pergi karena ada janjian dengan teman yang ia kenal lewat jejaring social facebook.
Isak tangis kedua orang tua dV dan harapan mereka agar dV segera kembali pulang. Selain itu, pihak SMPN juga mengadakan doa setiap harinya, agar dv selamat dan segera pulang kerumah orang tuanya. Kasus lainnya adalah penjualan narkoba lewat Facebook, pemesanan wanita       malam lewat Facebook, dan masih banyak lagi kejahatan lain yang dapat diboncengi oleh Facebook.
Kesimpulan dari pendapat yang di atas
             Facebook dalam sisi positif sangat mendukung kebutuhan fital manusia sebagi mahluk sosial, yaitu berbicara. Kebutuhan berbicara bagi manusia sama seperti kebutuhan makan dan minum. Facebook dalam hal ini dapat menyalurkannya dengan baik. Selain itu Facebook juga memiliki fungsi sebagai Electronic Agoras yaitu sebuah tempat pertemuan yang besar dalam bentuk elektronik.
             Facebook juga membantu manusia terhubung dengan manusia yang lainnya karena hal tersebut memang salah satu dari slogan Facebook. Namun yang lebih penting Facebook juga menjadi sarana membawa berita yang cukup cepat, dan tempat orang untuk saling berbagi.
             Namun disisi lain, Facebook juga membahayakan bagi masyarakat Indonesia. Hal ini karena banyak masyarakat Indonesia yang kurang kedewasaannya dalam menyikapi kemajuan tekhnologi. Facebook terkadang dijadikan tempat untuk saling menghujat, menghina, dan bahkan sebagai sarana untuk berbuat tindakan kriminal.
             Di akhir kata saya ingin memberikan saran kepada masyarakat Indonesia pada umumnya dan diri saya sendiri khususnya agar kita menggunakan Facebook dengan sebaik-baiknya. Janganlah kita menyalahgunakan Facebook untuk tindakan yang tidak terpuji seperti menghina orang lain, sarana kriminal, dan sebagainya. Karena hal tersebut hanya membuat malu diri sendiri dan bangsa dendiri.
Sumber           :

AGORA

Kamis, 25 November 2010

Agora (bahasa Yunani: Ἀγορά, Agorá) yaitu tempat untuk pertemuan terbuka di negara-kota di Yunani Kuno. Pada sejarah Yunani awal, (900–700 SM), orang merdeka dan pemilik tanah yang berstatus sebagai warga negara berkumpul di Agora untuk bermusyawarah dengan raja atau dewan. Di kemudian hari, Agora juga berfungsi sebagai pasar tempat para pedagang menempatkan barang dagangannya di antara pilar-pilar Agora. Dari fungsi ganda ini, muncullah dua kata dalam bahasa Yunani: αγοράζω, agorázō, "aku berbelanja", dan αγορεύω, agoreýō, "aku berbicara di depan umum". Istilah agorafobia digunakan untuk menunjukkan rasa takut terhadap tempat umum.
Forum Romawi merupakan bentuk pertemuan bangsa Romawi yang mengikuti Agora dan kadang-kadang disebut untuk menunjukkan Agora.
AGORA
Agora bisa di sebut juga sebagai tempat pertemuan orang orang yang akan melakukan pertemuan .
Istilah agora itu sendiri digunakan sudah sejak dahulu . sejarahnya mungkin juga
Bisa dikatakan seperti ini yaitu pada waktu itu ada orang yang melakukan perjalanan jauh. Lalu ia singgah di sebuah tempat untuk beristirahat. Lalu dari satu orang tersebut datang lagi orang lain ke tempat tersebut dan akhirnya tempat tersebut mulai ramai di jadikan sebagai tempat pertemuan orang orang yang berjanjian untuk meeting atau bertemu untuk membahas suatu hal secara tatap muka ( face to face).
Agora (di luar negeri) juga bisa dikatakan sebagai tempat perbelanjaan atau yang biasa di sebut juga mall. Namun sekarang kata agora sudah mengalami perluasan yaitu bisa juga dikattakan sebagai tempat berkumpul berbelanja juga tempat bermain juga tempat yang hanya sekedar untuk berjalan jalan.
Tempat orang berkeluh kesah,,,curhat face to face,,,
Namun seperti yang sya katakana di atas sekarang mall atau department store banyak digunakan untuk tempat berbelanja dan hunting all things.
Perkembangan arsitektur di Yunani dimulai dari sejarah peradaban bangsa – bangsa yang mendiami pulau Kreta, Mikena dan wilayah dataran Yunani, yaitu :

*      Bangsa Minos (Minoan) 1600 SM
*      Bangsa Mikena (Mycenaean) 1100 SM
*      Bangsa Yunani (Greece) 800 SM
Ketiga bangsa tersebut memiliki ciri khas antara lain kehidupan yang damai (Minoan); masyarakat yang ahli dalam bangunan, seni, administrasi, perang ( Mikena); politik bebas dan kesamaan pola budaya (Greek).

Pada perkembangannya terdapat 3 kebudayaan yang berpengaruh, yaitu :

1.      Kebudayaan Creta (1500 – 1100SM)

Penduduknya berasal dari Asia Kecil yang berimigrasi ke pulau Kreta dan sekitarnya serta membawa budaya asalnya. Namun pada tahun 1400 SM dikuasai bangsa Mikena dan mencapai masa kejayaan pada tahun 1200 SM.
Bangunan rumah tinggal menggunakan atap datar yang merupakan typical daerah timur, sedangkan cahaya dimasukkan melalui celah-celah lubang atap. Ruang menggunakan “Cella”, yaitu ruang yang keempat sisinya tertutup (massif dengan satu sisi sebagai bukaan (pintu).
Pada masa ini orientasi bangunan menghadap dari utara – selatan, dengan fasad bangunan yang simetris dan dinding dalamnya biasanya terdapat lukisan dinding yang disebut FRESKA.
Bahan bangunan pada masa ini adalah :
*      Memakai batu pecah atau batu gamping /gips yang dikeraskan untuk lapisan lantai
*      Dinding menggunakan bata yang dikeringkan
*      Dan atap menggunakan kayu

2.      Kebudayaan Cycladic

Arsitekturnya hampir sama dengan dengan kebudayaan bangsa Creta, namun pada istana terdapat rumah – rumah kecil yang disebut Megaron.
Megaron, adalah unit rumah tinggal dengan fasilitas :
Ø  Berbentuk cella yagn dilengkapi dengan lobby/vestibulle.
Ø  Entrance dan serambi depan yang mengarah kedalam.
Ø  Thelamus (ruang tidur) yang diletakkan di bagian paling belakang.
Pada periode geometris (1100 – 700 SM), bangsa Mikena dikalahkan oleh bangsa Dorian yang disiplin , kesukuan dan berjiwa militan. Pada masa ini muncul dasar – dasr perencanaan dalam arsitektur ;yaitu ORDER, PRODUKSI, KESEIMBANGAN , dan KEBIJAKSANAAN.
Pada periode Archaic (700 – 500 SM), masyarakat mengenal bahan Stuco (campuran kapur dan marmer bubuk) juga bentuk bangunan 4 persegi panjang dengan dinding tanpa lubang jendela dan dikelilingi oleh kolom – kolom ( PERISTYLE ). Order Doric dan Ionic diperkenalkan melalui kolom – kolom bangunan. Konsep dari struktur yaitu POST dan LINTEL.

3.      Arsitektur Yunani daratan

Ada dua phase peradaban Yunani Daratan, yaitu Hellenic dan Hellenistik.
Phase Hellenic (650 – 323 SM)
*       Karakter masyarakatnya sangat menjunjung tinggi kepercayaan dan seni, sehingga kuil menjadi bagian yang terpenting. Pada mulanya kuil mengambil bentuk dasar dari Megaron selanjutnya dikembangkan.
*       Konstruksi utama memakai system kolom (tiang) dan balok (gelagar).
*       Bentuk-bentuk dari konstruksi kayu ditiru pada bahan yang lain yaitu marmer “Carpentry in marble” mulai tahun 600 BC.
*       Dinding memakai bata yang dikeringkan atau dengan terakota.
*       Penyelesaian eksterior lebih dipentingkan karena masyarakat Yunani berkosentrasi pada elemen yang cocok dengan iklim serta masyarakat pemakainya (masyarakat Yunani senang dengan udara terbuka) terutama Kuil dan Agora.
*       Hubungan dengan dewanya terjadi di udara terbuka dengan angin yang berhembus sepoi melalui “Collonade” yaitu barisan tiang yang menopang atap pada serambi memanjang serta “Portico” yaitu barisan tiang penopang atap pada serambi depan (memendek), sebagai ucapan selamat datang dengan permainan bayangan gelap terang oleh tiang (kolom) gaya Doric yang tertimpa sinar matahari.
*       Disempurnakannya order Dorie, Ionic, Corinthian.
*       Dan bermunculan bangunan – bangunan baru seperti STOA, Theatre, dan Balai Pertemuan
Phase Hellenistik (323 – 30 SM)
*       Pada tahun 480 BC Persia menghancurkan Yunani, Akropolis kota diatas bukit sebagai kompleks bangunan suci juga ikut hancur. Oleh Perikles pemimpin Yunani, Athena dibangun kembali.
*       Pada phase ini banyak dibangun public building (bangunan umum) yang berkembang sangat pesat, bervariasi dan berkesan megah.
*       Banyak dibangun “Stoa” yaitu teras memanjang bertiang banyak yang menghubungkan antara bangunan yang satu dengan yang lainnya serta berfungsi sebagai tempat untuk diskusi yang beratap agar terhindar dari hujan dan terik matahari. Stoa merupakan pasangan dari “Agora” yaitu tempat untuk pertemuan umum di luar juga sekaligus sebagai pasar bagi masyarakat Yunani (terutama di Athena).
Ciri – ciri Arsitektur Yunani yaitu :

*      Simplicity ( Kesederhanaan )
NARCICISME yaitu mencinyai kesederhanaan pribadi.
*      Clarity ( Kejelasan )
Bentuk struktur yang sederhana terdiri dari tiang dan balok
*      Adaptif (dapat diterapkan dimana saja)
*      Exterior intention (mengutamakan ruang luar)
Kegiatan lebih banyak diluar gedung.
*      Dan terdapatnya order

Tiga order Arsitektur Kuil Yunani
Orang – orang Yunani mengembangkan 3 sistem arsitektur yang masing – masing dengan proporsi mereka sendiri yang khas dan detil, yaitu
*      IONIC, gaya ionic yang tipis dan lebih elegan. Pada bagian puncaknya dihiasi dengan desai scroll, gaya ini ditemukan di Yunani Timur.
Kolom ionik biasanya berdiri di atas dasar yang memisahkan batang kolom dari stylobate atau platform. Puncak kolom memiliki karakteristik volutes bergulir berpasangan yang diletakkan di tutup di bentuk (echinus) dari kolom, atau mata air didalamnya.
*      Doric gaya ini terlihat kokoh dengan puncak yang biasa atau tidak berornamen. Gaya ini digunakan di daratan Yunani dan koloni di Itali selatan dan bagian sisilia. Kolom ini berdiri langsung di trotoar datar (stylobate)dari kuil, poros vertikal mereka bergalur pararel dengan alur cekung.
*      korintus, gaya ini terlihat lembut, langsing dan rumit. Pada bagian puncaknyadihiasi dengan daun Acanthus. Dalam hal proporsi, kolom ini mirip dengan kolom ionik yang mungkin dibut lebih ramping, namun berdiri terpisah oleh modal yang khas yang di pahat.

Peninggalan arsitektur di Yunani, adalah bukit ACROPOLIS, yaitu tempat bekas pertahanan yang berada di tempat yang strategis namun tidak terorganisir (sesuai dengan tapaknya yang berkontur).
 Di bukit inilah banyak terdapat peninggalan-peninggalan arsitektur, yaitu :

*      Propilae, yang merupakan gerbang ke tempat-tempat suci dan juga sekaligus sebagai tempat melakukan pagelaran seni dan pertemuan umum. Order yang ada pada bangunan ini adalah Doric dan Ionic yang terbut dari batu pualam dan jika terkena sinar matahari akan menghasilkan efek warna abu keemasan.
*      Agora, yang merupakan tempat umum yang dipakai untuk tempat berkumpulnya masyarakat (semacam alun-alun yang berfungsi sebagai pusat perbelanjaan).
*      Stoa, merupakan tempat seperti teras dengan tiang yang berderet yang berfungsi untuk berteduh dari terik matahari dan hujan; juga sebagai pembatas yang menghubungkan dengan Agora.
*      Theater, merupakan tempat pertunjukan yang bangunannya berbentuk setengah lingkaran yang terbuka dan menempel pada lereng-lereng gunung. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat untuk persembahan tari drama dan nyanyi bagi dewa Dionisious.
*      Parthenon, merupakan bangunan persegi yang memanjang dengan deretan kolom luar yang bercirikan gaya Doric. Di tempat ini juga terdapat tempat patung dewa yaitu CELLA LONGITUDINAL.
*      Stadium dan Gimnasium, sebagai tempat berolahraga yang merupakan bangunan terbuka.

Apa yang terjadi sekarang adalah, masing-masing kelas masyarakat seakan-akan memiliki "ruang publik"-nya sendiri-sendiri. Ketika taman-taman kota diduduki oleh gelandangan, sementara trotoar dipenuhi pedagang kaki lima, kelas sosial yang lain mengisi mal-mal yang sebenarnya merupakan belantara dunia konsumsi. Tanpa ragu, petugas keamanan mal akan mengatur siapa pun yang "tidak menyatu" dengan atmosfer mal. Kesenjangan dalam pemanfaatan ruang publik seperti itu berakibat semakin melebarnya gap-gap sosial yang sudah ada.

Sayangnya, kualitas ruang publik sebuah kota bergantung pada negosiasi kepentingan antara tiga kekuatan: swasta, publik, dan negara. Masalah selalu muncul karena terjadi ketidakseimbangan, terutama ketika ruang publik hanya dipandang sebagai komoditas yang bisa dengan mudah diperjual-belikan oleh negara. Terjadilah kota yang hanya diperuntukkan untuk memfasilitasi kepentingan kapital.

Ruang-ruang publik tersebut yang selama ini menjadi tempat warga melakukan interaksi, baik sosial, politik maupun kebudayaan tanpa dipungut biaya, seperti lapangan olah raga, taman kota, arena wisata, arena kesenian, dan lain sebagainya lama-kelamaan menghilang digantikan oleh mal, pusat-pusat perbelanjaan, ruko-ruko dan ruang-ruang bersifat privat lainnya. Mal atau pusat-pusat perbelanjaan tidak akan pernah dapat benar-benar menjadi ruang publik meski dewasa ini tempat-tempat tersebut sering dijadikan sebagai lokasi bertemu, bertukar informasi, atau sekedar tempat rekreasi melepas kepenatan seusai menghadapi berbagai rutinitas pekerjaan. Karena meskipun terbuka untuk umum, mal tetap menampilkan wajah yang privat di mana di dalamnya orang yang ada di sana cenderung berasal dari kalangan ekonomi tertentu.



Contohnya:
1. Discount Stores / Toko Diskon
Discount store adalah toko pengecer yang menjual berbagai barang dengan harga yang murah dan memberikan pelayanan yang minimum. Contohnya adalah Makro dan Alfa
2. Specialty Stores / Toko Produk Spesifik
Specialty store adalah merupakan toko eceran yang menjual barang-barang jenis lini produk tertentu saja yang bersifat spesifik. Contoh specialty stores yaitu toko buku gramedia, toko musik disctarra, toko obat guardian, dan banyak lagi contoh lainnya.
3. Department Stores
Department store adalah suatu toko eceran yang berskala besar yang pengeloaannya dipisah dan dibagi menjadi bagian departemen-departemen yang menjual macam barang yang berbeda-beda. Contohnya seperti ramayana, robinson, rimo, dan sebagainya
4. Convenience Stores
Convenience store adalah toko pengecer yang menjual jenis item produk yang terbatas, bertempat di tempat yang nyaman dan jam buka panjang. Contoh minimarket alfa dan indomaret.
5. Catalog Stores
Catalog store adalah suatu jenis toko yang banyak memberikan informasi produk melalui media katalog yang dibagikan kepada para konsumen potensial. Toko katalog biasanya memiliki jumlah persediaan barang yang banyak.
6. Chain StoresChain store adalah toko pengecer yang memiliki lebih dari satu gerai dan dimiliki oleh perusahaan yang sama.
7. Supermarket
Super market adalah toko eceran yang menjual berbagai macam produk makanan dan juga sejumlah kecil produk non makanan dengan sistem konsumen melayani dirinya sendiri / Swalayan. Contoh yaitu Hero.
8. Hypermarkets / Hipermarket
Hipermarket adalah toko eceran yang menjual jenis barang dalam jumlah yang sangat besar atau lebih dari 50.000 item dan melingkupi banyak jenis produk. Hipermarket adalah gabungan antara retailer toko diskon dengan hypermarket. Contohnya antara lain hipermarket giant, hipermarket hypermart dan hipermarket carrefour.
1)     
Jenis jenis took ini di ambil dari google
Lalu apa hubungan antara agora dengan social network??

SOCIAL NETWORK
DARI AGORA HINGGA JEJARING SOCIAL LEWAT DUNIA MAYA

A. sejarah
Pada awal kehidupan di dunia, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan.

Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, transaktif, bertujuan, atau tak bertujuan.

Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.

Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industiralisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri. Mencari teori komunikasi yang terbaik pun tidak akan berguna karena komunikasi adalah kegiatan yang lebih dari satu aktifitas. Masing-masing teori dipandang dari proses dan sudut pandang yang berbeda dimana secara terpisah mereka mengacu dari sudut pandang mereka sendiri.

di mulai dari agora
yang merujuk pada ruang terbuka dimana orang dapat bertemu dan berinteraksi dengan orang lain. Istilah muncul pertama kali pada era Yunani Kuno, Agora dianggap sebagai cikal bakal ruang publik pertama.

Di Agora terdapat kegiatan perdagangan, diskusi antarwarga tentang berbagai topik menyangkut politik atau ide-ide besar seperti pemikiran Plato dan Aristoteles waktu itu. Sekarang bentuk telah terepesentasi sebagi bentuk awal dari demokrasii, di mana semua orang bebas mengemukakan pendapat.
sampai kmunikasi social network saat ini yang biasa kita jamah sehari-harinya.
Social Networking atau Jaringan Sosial merupakan konsep pengembangan yang bisa dimanfaatkan didalam dunia pendidikan. Social networking diaplikasikan kedalam bentuk situs jejaring sosial. Selain berguna untuk menjalin silaturrahim juga berguna untuk menunjang didalam meningkatkan efektifitas belajar. Bentuk social networking ini dapat dikembangkan dengan cara membentuk komunitas berupa kelompok belajar dan diskusi sesuai dengan minat dan bidang orang-orang yang terlibat didalamnya.
Situs social networking atau dengan istilah lainnya situs jejaring sosial terus melakukan pengembangan. Kita bisa memanfaatkan situs jejaring sosial seperti facebook (http://www.facebook.com), My Space (http://www.myspace.com), Friendster (http://friendster.com), Library Thing (http://www.librarything.com). Situs-situs ini bisa dimanfaatkan bukan hanya untuk berinteraksi dengan teman, tetapi lebih dari itu dapat dimanfaatkan sebagai tempat berdiskusi kelompok belajar, tugas, ataupun berbagi informasi terbaru.
Bentuk-bentuk pembelajaran yang bisa dimanfaatkan menggunakan situs jejaring sosial ini seperti:
1.Membuatkan grup yang dengan yang membahas satu bidang misalnya sistem informasi.
2.Membuat batasan grup secara umum ataupun hanya terbatas daerah, sekolah ataupun terbatas pelajaran tertentu saja.
3.Membuat kelompok kecil yang terdiri dari belasan orang yang hanya menerima anggota setelah disetujui.
4.Mengirimkan pesan ke seluruh anggota dan meminta tanggapan
Potensi-potensi yang terdapat disitus jejaring sosial inilah dapat meningkatkan proses pembelajaran secara digital. Selain potensi positif, juga terdapat bahaya untuk privasi atau area pribadi karena masing-masing pengguna mempublikasikan profil mereka secara terbuka. Untuk mengantisipasinya bisa dengan mengatur setting dan mempertimbangkan mana yang harus ditampilkan ke publik dan mana hanya untuk pribadi.
Social networking sekarang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Tidak ada hari tanpa buka facebook, myspace, youtube (kayak yang dibilang Saykoji ) Facebook? Siapa yang ngga punya accountnya? Dari abang bakso sampai juragan singkong, semuanya punya. Tapi apakah pernah terpikir oleh orang-orang yang memakai seberapa kuatnya tool yang mereka pakai itu?
Social Networking adalah kegiatan menjalin hubungan dengan orang lain melalui social media sites / situs jejaring sosial yang ada di internet. Bisa diakses di mana saja, kapan saja dan oleh siapa saja. Dan tidak jarang juga, orang-orang yang “maenan” situs semacam ini dibilang melakukan kegiatan yang ngga mutu. Padahal status update pun memiliki potensi dengan dampak yang luas. Sayangnya, terlalu sering sebuah buku dinilai hanya dari sampulnya.
Manusia pada dasarnya memang sudah terkonfigurasi secara biologis untuk bersosialisasi. Kita semua ingin untuk bertatap muka dengan orang lain (kita bahkan memiliki kelebihan bawaan dari lahir untuk melakukan facial recognition!), berbagi satu sama lain, merasa terkoneksi, dan aspek-aspek lainnya dari kehidupan sosial.
Dulunya sangat susah bagi kita untuk bisa bertemu dengan banyak orang. Palingan pakai surat atau telegram. Kemudian datanglah telepon dan kemudian handphone yang mengakibatkan dompet kurus kering. Di satu sisi, memang tagihan pulsa yang ngga karuan adalah hal yang buruk, tetapi bila dilihat di sisi yang lain, ini adalah bukti nyata kebutuhan dasar sebagai manusia untuk berhubungan dengan orang lain.
Dan datanglah era internet dengan bentuk dasar yang tidak menghiraukan batasan apapun. Semua orang dapat terkoneksi di atas satu medium. Siapapun dapat mengakses situs apapun. Dan karenanya, saat sebuah situs jejaring sosial dimana orang-orang berkumpul disediakan, banyak orang secara alami tertarik untuk datang ke sana.
Kekuatan Social Networking ada pada motivasi setiap penggunanya
Ketik, ketik, ketik, tekan tombol share. Semudah itu kita memberikan akses untuk ratusan bahkan ribuan orang untuk bisa masuk ke sepenggal dari pikiran kita. Berbagi di social media itu pada hakikatnya sama seperti mengirim sms ke ratusan orang atau yang disebut juga dengan broadcasting. Dan poin yang paling crucial di sini adalah, orang-orang yang bisa melihat apa yang kita share adalah orang-orang yang memang sudah dari awalnya ada niat untuk berhubungan dengan kita!
Pikirkan hal itu baik-baik.
Bandingkan dengan usaha broadcasting konvensional seperti radio dan tv. Orang-orang yang melihat/mendengar iklan yang diputar memang luar biasa banyaknya. Tapi pertanyaannya, berapakah dari segitu banyaknya orang yang sebenarnya berminat? Dan kalaupun ada minat, sebenarnya minatnya untuk apa? Untuk sinetron yang sedang diputar, atau untuk iklan-iklan selingannya?
Orang-orang di friendlist kita adalah orang-orang yang perduli dan ingin tahu tentang kita. Ini adalah sekumpulan orang yang memiliki minat yang kuat dan jelas akan diri kita dan hal-hal yang berhubungan dengan kita. Dan karenanya, atensi yang diberikan untuk kita jelas lebih tinggi dibandingkan yang diberikan untuk orang yang bukan di friendlistnya. Mereka secara sukarela menyimak apa yang kita sampaikan. Dan karenanya kemungkinan mereka untuk meresponi jauh lebih besar. Dari situlah konversasi antara kita dan mereka tercipta dengan mudah.
Bayangkan pengaruhnya untuk bisnis kamu jika kamu menyampaikan, dengan cara yang benar, sebuah referral kepada orang-orang di friendlist kamu? Menurut kamu, seberapa tinggi kemungkinan mereka menyimak? Seberapa tinggi kemungkinan mereka untuk click-through dan take action?
Penyebaran secara luas dan cepat adalah properti dasar Social Networking
Orang sangat suka berbagi. Ada yang memang sifatnya suka memberi dan membagikan, dan ada juga yang melakukannya karena mereka bisa merasa diapresiasi atas informasi yang mereka berikan.
Itu sangat alamiah secara psikologis. Apresiasi yang diberikan, secara tidak langsung, mengangkat derajat dan reputasi mereka di dunia tersebut. Mungkin ini sedikit terkesan aneh, tetapi uang bukanlah segalanya di dunia internet. Atensi dan reputasi adalah sesuatu yang tidak kalah berharga dan hal ini juga diakui oleh search engine di dalam algoritmanya yang memfaktorkan popularitas sebuah website. Dan yang sangat mencengangkan adalah, seberapa cepatnya informasi yang kamu bagikan bisa menyebar. Thanks to fitur-fitur yang disediakan oleh situs-situs jejaring sosial -ReTweet untuk Twitter, Share untuk Facebook, dan Social Bookmarking- informasi bisa menyebar luas ke satu dunia dalam hitungan menit. Masih ingat kejadian bom di JW Mariott kemarin? Salah satu jurnalis di blog Mashable (basis di Amerika) sudah meliput tweet orang yang berada di lokasi kejadian dalam hitungan (4) jam.
Kemudahan penyebaran dari fitur-fitur yang disediakan ditambah dengan sifat berbagi dan keinginan untuk mendapatkan reputasi adalah turbin penggerak utama dari tenaga Social Networking. Ini bukan main-main, fellas. Ini nyata dan kamu beserta bisnis kamu bisa terjerat (baik dengan makna positif maupun negatif) di dalamnya mulai hari ini juga.


Mulai dari agora yang di sebut sebut oleh orang jaman dahulu sebagai tempat untuk berkumpul atau cikal bakal dari “mall””… semua itu melalui semua proses dan tahap yang memakan waktu lama . mulai dari agora yang hanya di dahului dan dikunjungi oleh beberrapa orang sampai dengan sekarang yang menjadi pusat perbelanjaan dan pusat rekreasi.

Lalu apa kegunaan dari social networking tersebut??Di era globalisasi seperti sekarang ini, internet sudah menjelma sebagai
sebuah kebutuhan utama bagi banyak orang, karena dengan adanya internet, setiap orang, tak peduli latar belakang ekonomi maupun sosialnya, dapat mengakses dan menemukan segala informasi mengenai banyak hal dari ratusan bahkan jutaan sumber yang tersedia di seluruh dunia. Berbanding lurus dengan semakin mudah dan murahnya penggunaan internet saat ini, jumlah penggunanya pun tentu saja tak
dipungkiri ikut melambung tinggi, tak terkecuali di tanah air Indonesia.
Penggunaan internet sendiri, saat ini tidak lagi terbatas pada sekedar mencari informasi, tetapi sudah meluas hingga menyentuh sendi-sendi kehidupan manusia tak terkecuali dunia bisnis dan ekonomi. Dalam sepuluh tahun terakhir, internet mulai dilirik oleh para pelaku bisnis baik yang berbentuk home industry hingga perusahaan-perusahaan multinasional sebagai media promosi yang menjanjikan melaui pemasangan iklan digital. Sedangkan dari segi sosial, selepas era WordPress yang memungkinkan pengguna internet untuk memiliki situs web mereka sendiri dalam bentuk Blog, sekarang dikenal istilah jejaring sosial atau social network.
Indonesia sendiri, sebagai salah satu negara berkembang dengan penduduk terpadat di dunia, memiliki reputasi sebagai negara dengan jumlah pengakses internet terbesar, terutama dalam hal penggunaan jejaring sosial atau social network. Jejaring sosial atau social network adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan,
dan sebagainya. Analisis jaringan sosial memandang hubungan sosial yang terdapat didalam jejaring sosial sebagai bentuk kesatuan dari simpul dan ikatan. Simpul adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar aktor tersebut. Keluwesan penggunaan internet pun memungkinkan terdapat banyak jenis ikatan antar simpul. Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa jaringan sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seorang individu dalam mencapai tujuannya.
Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan sosial adalah peta
semua ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji. Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial aktor individu. Konsep ini sering digambarkan dalam diagram jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai titik dan ikatan sebagai garis penghubungnya. Selain memiliki fungsi sebagai media interaksi sosial, situs-situs jejaring sosial (social networking sites) punya fungsi
politis sebagai media komunikasi yang efektif bagi pemerintah untuk mendapatkan masukan langsung dari masyarakatnya. Sudah banyak situs jejaring sosial yang terkenal, seperti Friendster, Facebook, Hi5, MySpace, Plurk, Twitter, Tagged, hingga yang asli buatan anak bangsa sendiri, Fupei. Meningkatnya popularitas situs-situs pertemanan atau jejaring sosial akhir akhir ini tak lepas dari kekuatan ranah maya yang mampu memobilisasi massa dan mempengaruhi dunia nyata. Sebut saja penggalangan dukungan Facebookers untuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Melalui grup ”Gerakan 1.000.000
Facebookers Dukung Chandra Hamzah & Bibit Samad Rianto”, dalam hitungan hari pendukungnya mencapai sejuta lebih. Gerakan yang sama seblumnya dibuat untuk mendukung Prita Mulyasari, ibu rumah tangga yang ditahan karena berseteru dengan rumah sakit.
Saat ini, membentuk atau mendaftar menjadi anggota suatu jejaring social bukan perkara sulit. Sebab melalui internet, semua orang di belahan bumi manapun dapat berkomunikasi tanpa sekat ruang dan waktu. Persis seperti ramalan Marshall
McLuhan dalam Understanding Media: Extension of A Man pada awal tahun 60-anlalu, yang menyatakan bahwa perkembangan teknologi komunikasi akan menjadikan dunia sebagai sebuah desa global (global village). Terbentuk dari penyebaran informasi yang sangat cepat dan masif di masyarakat, serta sangat terbuka dan dapat diakses oleh semua orang. Kini hal itu sudah terbukti. Global village menjelaskan bahwa tidak ada lagi batas waktu dan tempat yang jelas. Informasi dapat berpindah dari satu tempat kebelahan dunia lain dalam waktu yang sangat singkat, menggunakan teknologi internet. McLuhan saat itu juga meramalkan bahwa pada saatnya nanti, manusia akan sangat tergantung pada teknologi, terutama teknologi komunikasi dan informasi.
Kenyataan tersebut tidak dapat diingkari lagi. Bahkan Presiden Amerika
Serikat saat ini, Barack Obama, saat berkompetisi menjadi orang nomor satu di 3 negeri itu, telah memanfaatkan internet untuk menjaring pendukung. Sehingga ia dinilai telah membuat tindakan inovatif dengan memindahkan politik kepresidenan masuk ke abad digital. Barack Obama memiliki situs jejaring sosial yang populer, antara lain Facebook, Twitter, My Space, Linkedin, Friendster, hingga You Tube.
Hasilnya?. Meski belum ada penelitian resmi berapa persen sumbangan suara yang didapat dari kampanye via jejaring sosial tersebut, Barack Obama kini sudah menempati Gedung Putih (The White House). Begitu juga “advokasi” para Facebookers terhadap Prita dan Candra-Bibit yang membuat mereka mendapat penangguhan penahanan. Kekuatan jejaring sosial tidak hanya dalam hal “dukung mendukung”, tapi juga sudah masuk ke berbagai dimensi kehidupan. Mulai dari mencari teman yang
tidak ketemu selama puluhan tahun, hingga mencari barang hilang. Tengok saja beberapa judul berita di media massa yang melibatkan situs jejaring sosial berikut: “Pemilik Kamera Ditemukan Lewat FB”, “Facebook Gagalkan Anak Bunuh Diri”,
“Facebook Bantu Tangkap Perampok” dan masih banyak lagi.
Semakin kuatnya pengaruh jejaring sosial di dunia maya ini, tak lepas dari perkembangan teknologi World Wide Web (WWW) yang melangkah ke era Web 2.0, dimana teknologi internet menjadi mudah diakses (open source) dan
memungkinkan semua pengguna saling memberi masukan (komunikasi dua arah), sehingga terjadilah demokratisasi dalam dunia digital.
Melihat realitas yang terjadi akibat pengaruh jejaring sosial, kekuatan ini
tidak bisa dianggap remeh. Apalagi saat ini informasi dan komunikasi sudah sangat terbuka. Begitu juga peran media massa dalam mentransformasikan pesan dari jejaring sosial ke khalayak yang lebih luas. Maka situs jejaring sosial bukan Cuma untuk berbagi urusan cinta dan sambal belacan. Lebih dari itu, jejaring sosial telah merevolusi komunikasi antarmanusia, bahkan komunikasi politik. “Virus” Jejaring sosial ini pun ternyata juga mampu memacu anak bangsa untuk berkreasi. Selama 5 tahun terakhir, ada banyak situs jejaring sosial asli dalam negeri yang eksis di dunia maya, mulai dari yang sudah “punya nama” seperti Fupei, Kombes, dan LiveConnector, hingga Digli, Adandu, TemanKuliah, KenalanYuk, YouFaceSter, FunPage, Ngecap, MyPulau, XL Funbook, dan masih banyak lagi yang mungkin belum terjamah oleh para penggila social network. 4 Melihat booming penggunaan jejaring sosial yang bak cendawan di musim
hujan ini, ada beberapa hal yang bisa kita pelajari, baik itu positif maupun negatif. Diantara kegunaan yang ditawarkan oleh situs-situs jejaring sosial yakni memperluas hubungan atau pertemanan sesuai dengan namanya, social networking sites. Tentu dengan menggunakan sebuah jejaring sosial kita akan dapat memperkaya hubungan dan persahabatan serta memperluas jaringan ke seluruh
pelosok Nusantara bahkan hingga ke mancanegara. Barangkali, inilah manfaat terbesar yang bisa ditawarkan oleh situs-situs jejaring sosial.
Sedangkan dampak negatif dari jejaring sosial beberapa diantaranya adalahmembuka peluang terjadinya pencurian identitas seseorang oleh pihak yang tidak bertanggung jawab akibat kemudahan yang ditawarkan ketika proses pendaftaran (sign up), kecanduan (addiction), dan dapat menyebabkan sikap anti-sosial. Dapat kita bayangkan bagaimana jadinya seseorang yang lebih memilih untuk duduk
berjam-jam hanya demi mengomentari kegiatan dan aktivitas seorang teman lewat layar komputer dibandingkan dengan bertemu langsung dan duduk bersama sambil
menikmati secangkir teh. Orang-orang yang bertindak seperti ini dikhawatirkan lama kelamaan akan kehilangan fungsi sosialnya sebagai makhluk sosial (zoon politicon). Pada akhirnya, bagaimanapun pro-kontra yang berkembang ditengah masyarakat berusaha untuk menolak mendukung maupun menolak eksistensi jejaring sosial atau social network, ada satu hal yang tak mungkin kita pungkiri bahwa sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki hasrat untuk terus maju dan
berkembang, manusia tidak akan pernah berhenti berinovasi dan berkreasi. Terlebih lagi, perkembangan teknologi informasi yang tiap hari mengalami kemajuan pesat, akan sangat mendorong kemajuan situs-situs jejaring sosial pada masa mendatang.
Oleh karena itulah, yang perlu kita tekankan dalam membicarakan masalah kemajuan teknologi informasi yang mempengaruhi begitu banyak sendi-sendi kehidupan seperti ini, bukanlah mengenai perlu atau tidaknya, tetapi bagaimana kita bisa menyikapi, mengantisipasi dan me-manage penggunaan dan segala kenyamanan yang ditawarkan agar tepat guna, bermanfaat dan tidak terjadi pemakaian yang berlebihan (overusing).

Berbagai Kepentingan di ruang publik
Ruang publik, adalah sebuah ruang dimana semua orang memiliki hak yang sama untuk mengaksesnya atau mengadakan berbagai kepentingan dan kegiatan publik, tanpa perlu merasa minder karena kondisi ekonomi atau sosialnya, juga tidak perlu meminta izin kepada seseorang atau suatu pihak tertentu untuk dapat mengaksesnya. Ini berarti, tanpa batasan, siapa saja bisa berinteraksi di ruang itu.

Pemaknaan ruang publik sendiri tidak selalu dirujukkan pada kerangka spatial di mana masyarakat dapat berinteraksi dan berkomunikasi secara langsung. Arena dan ruang sosial, sejauh ia mampu menampung beragam entitas sosial; individu, komunitas, atau perkumpulan, dengan keragaman minat, dapat pula dikategorikan sebagai ruang publik. Ruang publik bisa mewujud secara abstrak seperti media massa dan internet, bisa juga berwujud material seperti tata kota, ruang-ruang diskusi, perpustakaan umum, sarana olahraga dan sebagainya.

Ruang publik ditandai oleh tiga hal, masing-masing responsif, demokratis, dan bermakna. Responsif dalam arti, ruang publik harus dapat digunakan untuk berbagai kegiatan dan kepentingan luas. Sementara, demokratis berarti ruang publik seharusnya dapat digunakan oleh masyarakat umum dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi, dan budaya serta aksesibel bagi berbagai kondisi fisik manusia. Dan terakhir bermakna, yang berarti ruang publik harus memiliki tautan antara manusia, ruang, dunia luas, dan konteks sosial.

Konsepsi modern "ruang publik" (public sphere) kali pertama digagas oleh Jürgen Habermas dalam bukunya The Structural Transformation Of The Public Sphere – An Inquiry Into A Category Of Bourgeois Society. Konsep ini merujuk pada "pentas atau arena di mana masyarakat mampu mengemukakan opini, kepentingan dan kebutuhan mereka secara diskursif dan bebas dari tekanan siapapun". Yang terpenting dalam arena tersebut mewujud komunikasi yang memungkinkan para warganya membentuk wacana dan kehendak bersama secara diskursif.

Tidak hanya sejarah Eropa yang mengenal ruang publik, seperti Agora dan La Piazza di zaman Yunani kuno dan abad pertengahan. Zaman kerajaan Jawa pun mengenal apa yang disebut alun-alun, yang selalu menjadi titik nol atau pusat dari sebuah kota.

Sampai kini, masih banyak pusat pemerintahan, pasar, rumah ibadah, dan fasilitas umum seperti sekolah dan kantor pos yang berada di sekitar alun-alun. Berbagai upacara publik, aksi demonstrasi massa, maupun iring-iringan kampanye partai peserta Pemilu hampir selalu melewati alun-alun sebagai bagian dari prosesi. Alun-alun sebagai sebuah ruang publik menjadi penyatuan dari berbagai macam unsur masyarakat.

Berbeda akan halnya Mal, walau juga dapat disebut sebagai ruang publik, yaitu tempat dimana publik bertemu. Namun, sebutan itu masih dalam tanda kutip. Karena ruang publik yang paling ideal adalah ruang yang harus bisa diakses semua orang, tanpa diskriminasi.

Apa yang terjadi sekarang adalah, masing-masing kelas masyarakat seakan-akan memiliki "ruang publik"-nya sendiri-sendiri. Ketika taman-taman kota diduduki oleh gelandangan, sementara trotoar dipenuhi pedagang kaki lima, kelas sosial yang lain mengisi mal-mal yang sebenarnya merupakan belantara dunia konsumsi. Tanpa ragu, petugas keamanan mal akan mengatur siapa pun yang "tidak menyatu" dengan atmosfer mal. Kesenjangan dalam pemanfaatan ruang publik seperti itu berakibat semakin melebarnya gap-gap sosial yang sudah ada.

Sayangnya, kualitas ruang publik sebuah kota bergantung pada negosiasi kepentingan antara tiga kekuatan: swasta, publik, dan negara. Masalah selalu muncul karena terjadi ketidakseimbangan, terutama ketika ruang publik hanya dipandang sebagai komoditas yang bisa dengan mudah diperjual-belikan oleh negara. Terjadilah kota yang hanya diperuntukkan untuk memfasilitasi kepentingan kapital.

Ruang-ruang publik tersebut yang selama ini menjadi tempat warga melakukan interaksi, baik sosial, politik maupun kebudayaan tanpa dipungut biaya, seperti lapangan olah raga, taman kota, arena wisata, arena kesenian, dan lain sebagainya lama-kelamaan menghilang digantikan oleh mal, pusat-pusat perbelanjaan, ruko-ruko dan ruang-ruang bersifat privat lainnya. Mal atau pusat-pusat perbelanjaan tidak akan pernah dapat benar-benar menjadi ruang publik meski dewasa ini tempat-tempat tersebut sering dijadikan sebagai lokasi bertemu, bertukar informasi, atau sekedar tempat rekreasi melepas kepenatan seusai menghadapi berbagai rutinitas pekerjaan. Karena meskipun terbuka untuk umum, mal tetap menampilkan wajah yang privat di mana di dalamnya orang yang ada di sana cenderung berasal dari kalangan ekonomi tertentu.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, apakah ada ruang publik yang benar-benar otonom dari kepentingan politik atau kapital? Apabila jawabannya ada, mampukah kita menjaga esensinya agar tetap terhindar dari jejaring kapitalisme.

Pages