Sistem Satu Arah Urai Kemacetan Tanahaban

Rabu, 02 Januari 2013

Nama : Rinanda Nur Rizki

NPM : 15110979

Kelas: 3KA21 

Tugas ke 4 softkills (semester 5)

 
BERITAJAKARTA.COM — 04-02-2010 13:38
Penerapan arus lalu lintas sistem satu arah (SSA) di kawasan Tanahabang, Jakarta Pusat yang mulai diberlakukan hari ini, Kamis (4/2), cukup efektif mengurai masalah kemacetan yang kerap terjadi di kawasan bisnis dan perdagangan tersebut. Setidaknya, hal itu terlihat di persimpangan lampu pengatur lalu lintas atau Traffic Light (TL) Jatibaru.
Persimpangan yang selalu dilanda kemacetan terutama pada pagi dan sore hari itu, terlihat lancar tanpa ditemukannya penumpukkan kendaraan. Arus kendaraan yang berasal dari arah flyover (FO) Jatibaru menuju Jalan Kebon Sirih juga terlihat lancar. Dari pantauan beritajakarta.com, persimpangan Jatibaru yang biasanya selalu macet, hari ini tampak lancar.
Hanya saja, memang ada beberapa pengendara yang masih terlihat bingung akibat adanya pengalihan arus ini. Hal itu terlihat, khususnya pada pengendara yang berasal dari arah Jalan Kebon Sirih menuju Slipi. Pasalnya, kendaraan yang biasanya bisa langsung lurus melalaui persimpangan TL Jatibaru, kali ini harus berbelok ke arah Hotel Millennium melalui Jalan Fachrudin. Petugas memasang tanda larangan melintas menuju TL Jatibaru. Karena itulah, para pengendara terlihat banyak yang kebingungan dan memilih menghentikan kendaraannya untuk bertanya kepada petugas. Akibatnya, sepanjang ruas Jalan Fachrudin atau tepat di depan Hotel Millennium menjadi tersendat.
“Saya masih bingung karena penutupan jalan ini, jadi terpaksa menghentikan kendaraan untuk bertanya pada petugas,” ujar Narno (42), salah seorang pengendara sepeda motor yang hendak menuju arah Slipi, Jakarta Barat.
Narno mengatakan, dirinya belum mengetahui jika, dari arah Jalan Kebon Sirih menuju TL Jatibaru kini ditutup dan dialihkan ke Jalan Fachrudin. Meski bingung, Narno mengaku, dirinya mendukung penearapan sistem satu arah tersebut. “Kalau itu demi mengurai kemacetan, saya mendukung saja,” tambah Narno.
Kepala Bidang Manajemen Rekayasa Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Muhammad Akbar menjelaskan, SSA dilakukan untuk mengurai kemacetan di kawasan Tanahabang, khususnya di persimpangan TL Jatibaru yang selama ini menjadi biang macet dan menjalar ke ruas-ruas jalan lain di sekitarnya. “Tujuan Sistem Satu Arah ini untuk mengurai kemacetan di kawasan Tanahabang,” ujar Muhammad Akbar.
Akbar menjelaskan, ruas jalan yang ditutup meliputi, Jalan Jatibaru, dari persimpangan Jalan Jatibaru-Jalan Cideng ke arah persimpangan Jalan Abdul Muis-Jalan Kebonsirih (barat ke timur). Kemudian, Jalan Fachrudin, dari persimpangan Jalan Abdul Muis-Jalan Kebon Sirih (Hotel Millennium) ke arah persimpangan Jalan Fachrudin-Underpass Tanahabang. Lalu Jalan terusan Cideng dari persimpangan Jalan Fachrudin-Underpass Tanahabang. lalu, Jalan terusan Cideng, dari persimpangan Jalan Fachrudin-Underpass Tanahabang ke arah persimpangan Jalan Jatibaru-Cideng. “Diharapkan dengan cara ini kemacetan Tanahabang bisa teratasi,” harap Akbar.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari sistem ini, pihak Dishub DKI Jakarta akan melakukan evaluasi dalam satu Minggu ke depan. Jika dinilai sukses, maka sistem ini akan diteruskan dan dibuat permanen. Namun apabila gagal, maka akan kembali diperbaharui. “Kita akan lakukan evaluasi dalam satu pekan ke depan, untuk mengetahui berhasil tidaknya sistem ini,” tandasnya.

fungsi : jalan layang non-tol Tanah Abang-Kampung Melayu akan menjadi optimal untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Jalan Dr Satrio, Kuningan Jakarta Selatan, jika masing-masing gedung di kawasan itu memiliki trowongan jalan yang saling terintegrasi.



http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?nNewsId=37376

0 komentar:

Posting Komentar

Pages